Kedua bola mata hazel itu kembali terlihat, beberapa kali kedua kelopak matanya mengerjap guna menyesuaikan cahaya yang terasa sangat terang dan menusuk. Tekanan di kepala membuatnya memberi pijatan. Dan di saat yang bersamaan, dia menyadari sesuatu menempel di punggung tangannya. Mengamati ruangan dengan cahaya terang yang dia tempati, terutama tempat tidur yang sedang dia tidur. “Rumah sakit?” gumamnya dengan lirih. Suara pintu terbuka tertangkap rungu, melihat ke arah kanan, dia menemukan seorang pria dengan penampilan kasual. Kedua pasang bola mata mereka bertemu, saat itu embusan napasnya tertangkap mata. Langkahnya kian mendekat ke bangsal, kedua matanya lantas terpejam saat bibir pria itu menyentuh dahinya dalam beberapa detik. “Terima kasih sudah bertahan, Mia,” ucapnya dengan

