“Lunch bareng?” “Gosh!” Mia memegang dadanya dengan tubuh yang tersentak. Wanita itu berbalik menatap tajam Pram yang tersenyum senang. “Lunch bareng?” tanya Pram lagi. “Nggak,” tolak Mia, kembali fokus dengan kegiatannya. Pram mengetuk meja kerja Mia selagi wanita itu sibuk menata deretan foto di dinding. “Sesibuk apapun lo, jangan lupa makan siang. Gue balik dulu.” Mia menengok ke belakang ketika Pram telah melangkah menjauh. Mengedikkan pundaknya, Mia kembali fokus. Wanita itu sedang memetakan style-style pakaian yang akan digunakan di pemotretan September nanti. Bulan itu sangat penting sehingga Mia akan mempersiapkan semuanya sesempurna mungkin. “Lo lagi deket sama si Bos, Mi?” Mia kembali memegang dadanya lantaran terkejut. “Nggak,” jawabnya, lalu duduk di kursinya, mengecek

