“I love you,” ucap Anita dengan suara serak dan tubuh yang berbaring lemas di atas tempat tidur. Seperti yang terjadi di Singapore, Willy mengeluarkan selembar cek beserta tulisan sejumlah uang sebelum berlalu pergi setelah menatap Anita dari sudut matanya. Ah, ungkapan Anita tak berhasil membuat Willy tersentuh. Willy sendiri sangat terbiasa dengan ungkapan cinta dari wanita yang biasa menemani malamnya. Mereka hanya penghangat Willy, bukan orang yang pria itu sukai. Willy sangat bisa melakukan se.ks tanpa perasaan. Anita yang tak tahu kapan mereka bertemu lagi, tentu tak membiarkan Willy pergi dengan mudah tanpa mengetahui nama juga nomor teleponnya. Tubuhnya memang masih lemas, namun Anita tetap memaksa untuk bangkit dari tempat tidur dan berjalan mendekati Willy. “What's your name

