Badai itu telah usai. Mesli masih tertatih, setidaknya Awan mulai berani melangkah meninggalkan masa lalunya. Sosok Awan kini sudah menjadi lebih ceria dan kembali mempunyai semangat untuk hidup. kehadiran Hanin, Nadine, Eja dan Ditta juga sangat membantu Awan. Mereka kini bahkan mejadi akrab sekali. “Eh Wan... jadi dua hari lagi kamu bakalan kembali ke malang?” tanya Ditta di sela-sela makannya. Awan beralih menatap Hanin yang sepertinya terkejut. Hanin memang tidak mengetahui hal itu. “I-iya... tapi kamu tahu dari siapa?” tanya Awan. Ditta mengalihkan tatapannya pada Eja dan Eja pun langsung berdehem dan menyumpal mulutnya dengan sebuah bakso berukuran besar. “K-kamu bakalan balik ke Malang?” tanya Hanin. Eja tersenyum tipis. “Iya... senin depan aku akan kembali bersekolah. Nggak