COMPLICATED LOVE

Henry Davis adalah milyarder kaya pemilik perusahaan mobil besar di kota london. Istrinya athena davis yang keturunan darah timur juga salah satu orang paling kaya di sana. Mereka punya 2 orang anak,yaitu Alexandria Davis dan adrian Davis. Namun kemalangan terjadi saat henry dan athena sedang melakukan perjalanan bisnis ke jerman. Pesawat pribadi yang di tumpanginya mengalami kecelakaan dan akhirnya keduanya meninggal dunia. Seluruh harta kekayaan dan perusahaan di wariskan ke putri pertama mereka yaitu alexandria yang saat itu berusia 25 tahun. Alexandria POV "Add......." teriakku dari dalam kamar. Aku bingung kenapa adrian selalu saja membuat kepalaku serasa mau pecah. "Why you screaming?," adrian keluar dari kamarnya dan menghampiriku yang duduk di ruang Tv. "Apa maksudmu kenapa..., baru saja gurumu menelponku dan menceritakan apa yg sudah kamu lakukan selama ini," ucapku. Ya tuhan..., kenapa mama dan papa harus secepat itu pergi meninggalkanku. Dari mulai mengurus adrian yang sangat-sangat menyebalkan, sampai perusahaan besar papa yang sangat berat sekali tanggung jawabnya. Untung ada om matthew yang setia menolongku saat aku sedang sibuk pula mengurus adrian juga usaha yang sudah aku bangun sendiri sebelum papa meninggal dan menyerahkan tanggung jawab perusahaannya padaku. Aku memiliki beberapa hotel berbintang 5 di tengah kota london dan beberapa cottage yang di sewakan di beberapa tempat wisata pantai. Aku memulai bisnis tersebut dengan usahaku sendiri walaupun tak lepas dari bantuan papa sebagai pemegang saham terbesar. Yaa..aku memiliki jiwa bisnis yang menurun dari mama dan papa. "Add.., tolong bantu aku..,jangan buat masalah lagi..ingat bagaimana kalau kakek nenek tau buruknya pergaulanmu di sekolah. Bisa2 kita akan dipaksa tinggal di dubai bersama mereka," sambungku. Tidak aku tidak mau pindah ke dubai, tempat kakek dan nenekku tinggal. Mereka adalah orangtua dari mamaku. Lebih baik aku dipusingkan dengan perusahaan papa juga usahaku sendiri dari pada harus pergi dari london dan tinggal di dubai selamanya. Bagaimana dengan karirku di sini. Kalau perusahaan papa sih bisa om matthew yang menghandel, sedangkan usahaku ohh..., tidak. "Memang apa yang sudah aku lakukan ka," tanya adrian santai sambil duduk di sampingku. "Kamu ketahuan gurumu membolos di jam pelajaran sejarah. Dan kamu juga ketangkap basah merokok di taman sekolah. Kata gurumu minggu kemarin kamu membolos sekolah sampai 1 minggu, apa yang kamu lakukan selama ini. Add, aku sudah di sibukkan dengan perusahaan papa jg perusahaanku sendiri. Tolong bantu aku agar kamu cepat lulus dan aku akan melimpahkan perusahaan papa padamu," ucapku panjang lebar. "Apa..., ohh no..., aku tidak minat di dunia bisnis.., sumpah ka, aku bisa gila kalau aku harus memegang perusahaan papa yang besar itu. Aku lebih senang dunia balap motor dan aku ingin meneruskan hobyku setelah lulus nanti," jawab adrian. "Huufft.., ya Tuhan.., ya sudah setidaknya bantu aku untuk tidak membuat masalah lagi di sekolahmu," ucapku sambil memijat keningku yang terasa pening. "Ka.., ada sesuatu yang ingin aku sampaikan padamu...," adrian menatapku serius. "Ada apa," tanyaku sambil memicingkan mata. Adrian menundukkan kepalanya "Aku..., mm..., aku sudah punya pacar ka..., dia teman satu sekolahku namanya..vivian luke," Kulihat dari balik tatapannya ada perasaan gelisah. Ada apa dengan anak ini. "Ooh...," ucapku datar. Dasar...,mengurus diri sendiri saja belum benar, sekarang dia malah sudah punya pacar. "Lalu," tanyaku lagi. "Ka...,sebenarnya.., eumm..., vivian.., dia.., eum..," tampaknya benar ada yang dia sembunyikan dariku. "Sebenarnya kenapa.., haah..! kamu benar2 tidak jelas.., ada apa?" bentakku yang membuat adrian tampak tegang dan sepertinya mengurungkan niatnya utk berbicara jujur. "Ehh.., itu.., vivian,.. eumm.., dia.., eum.., dia mau ulang tahun ka.., aku ingin memberikan sesuatu untuknya, tapi uangku habis. Dan kartu kreditku pun sudah overlimit.." ucapnya tampak kaku. Aku merasa yakin ada yang dia sembunyikan dariku. "Kamu itu..kartu kredit yang aku berikan belum lama kamu pakai buat apa haah!" Teriakku marah. Tampaknya aku semakin yakin dia hanya diperalat oleh pacarnya hanya dia takut utk mengakuinya. "Sudah aku pakai ka buat membeli sparepart motorku kemarin. Please.., ka!" Adrian menggelayut manja di sampingku. "Kamu ini benar2 ya.., kamu seharusnya sudah mulai memikirkan bagaimana caranya menghasilkan uang.., bukan malah menghamburkan uang untuk sesuatu ga penting.., mengerti!" "Ya sudah kalau begitu..," suara adrian terdengar lirih. Ku lihat dari matanya seperti sedang menyembunyikan suatu beban yang sangat berat. Hahh.., dasar.., Aku semakin yakin pasti gadis bernama vivian itu sudah memperalat adikku yang bodoh ini. Adrian langsung bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya. "Oya add, besok aku ada meeting di bournemouth selama 3 hari," "Yaa...!"jawabnya.., sepertinya dia marah padaku. "Ehmm..., Okee.., ya sudah besok aku akan transfer uang ke rekeningmu..," ucapku. "Oohh.., ya.., oke," lirihnya sambil menoleh lalu berbalik kembali dan masuk ke kamarnya. Apa-apaan anak itu, sudah aku berikan apa yang dia mau masih saja dia memasang muka murung seperti itu. Bukannya seharusnya dia berterima kasih. Sepertinya dia benar2 menyembunyikan sesuatu. Adrian POV Apa yang harus aku lakukan,apa benar vivian hamil. Ga mungkin.. Aku jadi ingat apa yang dia katakan siang tadi... "Add..aku..aku..aku hamil..," lirih vivian dengan wajah merah menahan tangis. "Apa..," Rasanya semua awan yang ada di atas jatuh ke atas kepalaku. "Kamu serius viv.. tapi.. kita kan.. ahh... kita baru melakukan itu satu kali viv.. apa bisa langsung hamil..," bagaimana ini apa yang harus aku lakukan. Aku masih kelas 2 SMA dan vivian pun baru kelas 1 SMA. Apa yang harus aku lakukan. *** Author POV Alexandria tengah mempersiapkan barang2 apa saja yang akan ia bawa ke Bournmouth. Ia juga terlihat sedang menelpon seseorang. "Om matt.., hari ini aku akan ke bournmouth untuk bertemu klien selama 3 hari. Aku minta tolong handel jadwal aku di kantor papa yaa..," "Tenang saja lex.., kapan kamu berangkat..," "Jam 10 pagi ini, om..," "Oohh.. oke kalau begitu..," "Okee.. thank you om," alexandria pun mengakhiri panggilannya,lalu menDial nomor nicholas kekasihnya. Tuuut..... "Yaa sayang..," Sahut seorang pria tampan bernama nicholas. Ia adalah kekasih alexandria sejak 2 tahun lalu. Nico sangat mencintai lexa. "Nico.. hari ini aku ada meeting di bournmouth. Selama 3 hari mungkin aku akan berada di sana. Aku titip adrian yaa.." "Kamu mau ke bournmouth beib.. oohh.. kenapa kamu baru bilang padaku..," "Nico.. please.. kamu kan tau kalau kamu itu adalah kekasih dari alexandria davis.. seorang wanita dengan jadwal yang sangat-sangat padat. Aku harus mengurus perusahaan papa mengurus hotel, cottage, juga cafe yang baru aku buka di scotland.. Please understand me nic..," lirih alexandria. "Huuftt.... yes baby.. I will try to understand you.. but you should to know, if I really love you.. okay beib..,"  jawab nico sambil mencoba untuk tersenyum. Nico sebenarnya sangat merindukan lexa. Sudah hampir dua bulan mereka tidak bertemu. "Okay beib..jangan lupa tolong jaga adrian..I love you.." "Yes baby..I love you...and I will miss you.." Nicholas POV Setelah lama mengharapkan cinta dari seorang alexandria, akhirnya saat itu aku mampu meluluhkan hatinya. Setelah dua tahun menantikan agar bisa menjadi kekasihnya akhirnya satu tahun yang lalu kami bisa jadian. tapi kadang aku merasa hati alexa belum sepenuhnya jadi milikku. Alexandria adalah seorang wanita workaholic, sejak kami jadian sampai saat ini kami baru dua kali dating. Dia selalu mencari alasan saat aku mengajaknya dinner. Ya meskipun begitu aku senang bisa menjadi kekasihnya. Ohya.., hari ini aku juga kan ada meeting dengan zozo enterprise. Lebih baik aku kembali menyibukan diri dengan pekerjaanku daripada harus memikirkan tentang alexandria yang kadang membuat hatiku sendiri sesak. *** Dear para pembaca,ini adalah karya pertamaku. Mohon maaf kalau masih banyak kata2 yang tidak cocok atau cerita yang kurang greget.hehehe..harap dimaklumi aku masih tahap belajar. Thankyou Chichivoller