17. Pria dengan wajah berbalut perban

2321 Words

Sebuah cahaya terang yang tadinya menyinari, tiba - tiba dalam sekejap redup. Atmosfer cerah yang mengelilingi dirinya beberapa detik lalu kini berubah hitam. Menjadi atmosfer gelap yang mengelilingi tubuhnya. "Wuahhh anak baru itu masih ke kelas hari ini? Wah.. Wah... Wah!!" Sebastian bertepuk tangan. Dirinya cukup tercengang dengan apa yang dilihatnya. Seorang wanita yang baru saja ditindas habis - habisan bahkan diancam dengan menggunakan orang terdekatnya, hanya dalam hitungam kurang dari dua puluh empat jam sudah bisa kembali beraktivitas. Bahkan wanita itu tampak berjalan dengan tenang menenteng tasnya menyaru kerumunan siswa - siswi lain. Seolah tak peduli apapun bahwa hampir sebagian besar murid di sana juga turut bekerjasama merencanakan penindasan. Anak baru itu seperti seekor

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD