Alin memang mengatakan pada Fika agar datang ke tempatnya pagi-pagi saja, karena Alin punya janji pukul satu siang. Namun, ia tidak menyangka kalau sahabatnya itu datang sungguh pagi-pagi sekali. Lebih pagi dari yang Alin bayangkan sebelumnya. Ya, ini masih jam enam dan Fika sudah menekan-nekan bel apartemennya. Alin yang masih tidur karena tidak ingin berlari pagi, sampai terkejut dengan kedatangan Fika. Apalagi di tangan kanan dan kiri Fika terdapat dua kantong belanjaan. "Kamu mau buka warung di sini?" tanya Alin bersamaan dengan Fika yang meletakkan dua kantong belanjanya di meja makan. Fika terkekeh sejenak. "Ini keinginan kita yang belum pernah terlaksana, kan? Masak untuk kita makan berdua." Apa yang Fika katakan memang benar bahwa sejak dulu mereka ingin memasak berdua lalu mem