“Aku tidak menyangka jika kakakku menikahi wanita sepertimu,” ucap Samuel dengan nada sangat sinis. Paris hanya diam, pagi itu setelah Arsen pergi bekerja ia juga akan pergi bekerja. Karena arah yang di tuju berlawanan, Paris tidak pernah berangkat bekerja bersama dengan suaminya. Paris tidak menduga jika Samuel akan muncul tiba-tiba di depan pintu rumahnya. Tanpa menghiraukan Samuel, Paris berjalan melewati Samuel yang menetapnya dengan tatapan sinis. “Paris, aku berbicara denganmu!” seru Samuel. Paris menghentikan langkahnya, diam-diam ia mengatur napasnya yang terasa menyesakkan dadanya. Tanpa menoleh ia berucap, “Bicaralah.” “Tega-teganya kau berbuat seperti itu kepada kakakku,” geram Samuel. “Aku harus pergi bekerja,” kata Paris sambil kembali melangkah sementara Samuel mengikut