Chocolate

2246 Words

"Tengok sini dong sayang," panggil Zizi pada Arvin yang sedang bermain sambil mengarahkan kamera ponselnya. "Waah, kalau handphone mahal kamera nya emang beda ya," puji Zizi terpukau pada tangkapan gambarnya. Sejak tadi ia sibuk mempelajari handphone barunya dan mulutnya tak jarang terbuka karena merasa takjub. "Kalau gini mama bisa abadikan tiap perkembangan Arvin dengan bagus," senang Zizi menyandarkan tubuhnya yang duduk diatas karpet bersama Arvin ke kaki sofa sambil tersenyum. "Aaa!!" mendadak Arvin mendekat dan menggapai handphone ditangan Zizi yang membuat benda petak berwarna putih itu hampir terlepas dari tangan Zizi. "Astaga Arvin jangan bikin handphone mama rusak lagi," ujar Zizi menghembuskan napas lega. "Mmmaaamamaaamah!!" Arvin bicara cerewet dan kini sudah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD