"A.. aku hamil Mas... hu..hu..." Pecahlah tangisan Vania. Beberapa detik Randu coba mencerna arti kalimat itu. Wajahnya pias, pucat saat menyadari sepenuhnya arti kalimat Vania.
"Haa... aapaaa?"
"Vania hamil, Ndu. Dia sudah cerita pada ibu semuanya. Tolong kamu secepatnya kemari ya nak. Ada yang harus kita bicarakan."
***
Randu meremas kepalanya kasar, tidak percaya dengan kabar yang baru saja didengar dari mulut Vania dan ibunya.
"Sudah berapa bulan usia kehamilanmu?" Tanya Randu dingin pada Vania.
"Sepuluh mingguan kata obgyn." Vania menjawab tanpa mau melihat ke arah Randu. Tangannya memilin ujung kaos yang dikenakannya kali ini.
Dia sungguh sangat takut pada Randu, bahkan saat mengutarakan kehamilannya pun, dia sangat segan. Mungkin saja Randu tidak percaya, ada darah Alfaresi
