“Bu, sebaiknya ibu ikut Randu ya ke Jakarta. Jadi biar lebih gampang pengobatannya.” Bujuk Randu pada Lies.
“Ibu sudah janji kan, kalau ibu akan tinggal bersamamu setelah kamu menikah dengan Sonja. Ibu yang akan momong anak-anak kalian, cucu ibu, biar ibu ada kerjaan. Gak enak, Ndu, kalau diem aja di badan ibu ini.”
Pipi Sonja memerah mendengar kalimat Lies. Saat ini mereka sudah berada di kampung halaman Randu. Kota kelahirannya. Bersyukur, ternyata kondisi sang ibu tidak terluka parah, hanya terkilir di kaki tapi sudah dirontgen dan diurut oleh tukang urut langganan. Masih agak nyeri sedikit untuk berjalan.
“Maaf ya Sonja, lamaran ke kamu jadi diundur gara-gara ibu sakit begini. Tapi ibu janji secepatnya setelah sembuh, ibu akan ke rumahmu, untuk melamarmu resmi.”
“Iya ibu, yang pent
