Ternyata Marko tinggal di penthouse City Tower yang merupakan gedung paling tinggi di central bisnis ibu kota. Marko menempati dua lantai paling teratas itu dengan keponakanya. Ketika Marko dan Nabila tiba, Noah sedang meringkuk di sofa dengan hidung memerah dan menggigil demam. "Kau cuma flu, tapi kenapa sudah sangat merepotkan." Sebenarnya dari dulu Noah memang paling rewel jika sedang sakit. "Apa sudah minum obat?" Nabila yang bertanya. "Sudah." "Sebaiknya banyak-banyak minum minuman hangat." Nabila kembali memberi saran. "Bisa kubuatkan." "Terimakasih Nabila." Tentu Noah mau, jarang-jarang dia dapat perhatian dari wanita yang lembut. "Di mana pantry nya?" Nabila menoleh Marko yang kemudian cuma menunjukkan arah. "Tunggu sebentar." Nabila segera pergi. "Jangan manja!" tegur Mar