Hampir mendekati waktu pulang kerja, Nadia baru selesai dengan pekerjaannya. Dimulai dari nol tentu membutuhkan waktu yang tidak sedikit, ditambah lagi beberapa koreksi yang Keanan sampaikan membuat kerjaannya bertambah lama. Hingga saat makan siang dan waktu istirahat pun ia habiskan di ruangan sang suami karena lelaki itu yang memintanya, bahkan menyajikan begitu banyak hidangan tanpa ia ketahui. Tak mungkin menolak karena semua sudah terhidang, Nadia dengan terpaksa menikmati santap siang bersama suaminya itu. Meski semua tidak ada yang aneh karena Keanan murni melakukan semuanya secara profesional, tetapi entah mengapa ada sensasi berbeda yang Nadia rasakan selama lebih dari lima jam ia berada di ruangan suaminya itu. Sensasi rasa seperti percikan listrik ketika kedua kulit mereka sal