Nadia spontan memejamkan mata ketika kepala Keanan semakin mendekat. Pikirannya sudah berkelana, menyangka jika lelaki itu akan berbuat m***m kepadanya. "Kenapa kamu menutup matamu, Nadia? Apa kamu berpikir jika aku akan menciummu, hem?" sindir Keanan membuat Nadia langsung membuka matanya cepat. Dilihatnya Keanan memundurkan wajah dan berpaling sambil tersenyum sebelumnya. "Aku rasa aku sudah menemukan jawabannya," ucap Keanan lirih lalu melangkah keluar karena lift yang sudah berhenti dengan pintunya terbuka. "A-apa?" tanya Nadia terbata dengan perasaan kesal. Ia tak mengerti maksud Keanan apa. Jawaban? Jawaban apa yang lelaki itu cari. Kapan suaminya mengajukan pertanyaan? Kapan juga Nadia memberinya jawaban? Sungguh aneh, tak bisa Nadia pahami. Justru ia kesal karena Keanan sepe