Bab 44

1209 Words

Sean sudah masuk ke dalam mobilnya sendiri setelah selesai mengantar Nadia hingga ke kediamannya. "Makasih, yah, Sean. Sorry udah ngerepotin." Nadia bicara sebelum Sean keluar dari dalam mobil, di mana di luar hujan masih turun dengan lebatnya. "Siapa yang ngerepotin, 'kan aku yang tadi maksa pingin antar kamu." "Ya, sama saja. Pokoknya makasih!" "Iya .... Ya udah, aku langsung balik, yah!" Sean pamit sebelum turun. "Ya." "Kalau jadi mau main ke rumah, nanti kabarin!" "Ok!" Nadia tersenyum di tengah rasa sesak yang masih ia rasakan. Bayangan kejadian beberapa waktu lalu, yang harus ia kembali ingat dan ceritakan kepada Sean, membuat luka pilu itu terasa lagi di hati. "Mimpi indah. Jangan terlalu dipikirkan apa yang saat ini kamu rasakan. Aku akan membantumu semampuku." Nadia m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD