Bab 78

1334 Words

Mobil yang Keanan kendarai dengan Nadia dan Dara yang juga ada di dalamnya, kini sudah berhenti di halaman parkir kediaman Darmaputra. "Kenapa kita kesini?" tanya Nadia yang sudah berhenti menangis, duduk di sebelah Keanan. "Mama mengundang kita untuk makan malam." "Kok, kamu enggak bilang?" "Mama baru nelepon aku tadi waktu di jalan waktu mau jemput kamu," ucap Keanan memberi tahu. "Dara, kamu ikut makan malam sama kita juga yah?" ajak Keanan melihat anak buahnya di belakang. "Eh, enggak usah, Pak. Saya langsung pulang aja. Saya lihat Nadia juga sudah baik-baik aja." Dara tentu menolak. Gadis itu merasa orang asing di keluarga pemimpin perusahaan di mana ia bekerja meskipun sang menantu adalah sahabatnya. "Enggak apa-apa kok, Ra. Ikut aja yuk!" "Enggak deh, Nad. Aku 'kan tadi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD