Bab 133 - Takut Kehilangan

3344 Words

Nadia semakin tidak bisa membendung rasa sedihnya. Menyakitkan, jika merindukan seseorang yang sudah tiada. Rindunya takkan terbalas, takkan terlebur dengan pertemuan. Tidak akan pernah bisa. Rindunya hanya menggantung di angan-angan, dan semakin hari semakin menumpuk, semakin banyak rindu yang menggantung dan tak terbalas. Begitu yang Nadia rasakan selama ini. Merindukan kekasihnya yang telah tiada. Hanya bertemu dengan gundukan tanah merah, bertahtakan batu nisan yang tertulis nama orang yang sangat dirindukan Nadia. Seperti itu cara Nadia mengobati rindunya pada Keenan, kekasihnya yang sudah tiada. “Aku mau tidur, aku ngantuk, Kak.” Nadia melepaskan tangan Devan yang masih memeluknya, dan mengusap-usap perutnya. Suara Nadia terdengar parau, karena ia menahan tangisnya. “Iya tidurlah,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD