Tiga Belas

1441 Words

. . *** . . Tok tok... Suara ketukan pintu kamar Shanin terdengar pelan. Tanpa menunggu pemiliknya menyahut, pintu itu telah didorong terbuka. Gabriel muncul dari sana dengan nampan berisi sarapan, terlihat sudah siap dengan seragamnya untuk berangkat ke sekolah. Shanin hanya diam memandangi sampai pemuda itu duduk di samping ranjangnya. "Lo gak ikut sarapan." Gabriel mengambil piring lalu mengaduk nasi beberapa kali agar terbaur dengan lauknya. Ia menyendok setengah penuh lalu didekatkan ke mulut Shanin. Namun adik kembarnya itu tak membuka mulut, terlihat sedikit memalingkan wajah. Gabriel menurunkan sendok kembali pada piring seraya menghela nafas. "Gimana makan malamnya? Lancar?" Dari sekian banyak basa-basi di pagi hari, pertanyaan itu yang harus Gabriel dengar dari Shanin.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD