Bab 17

1186 Words
"Arell, kamu mau borong seluruh isi supermarket?" kata Karra kesal dengan suaminya itu. Hari ini setelah mereka sarapan Karra meminta Farrell untuk belanja keperluan rumah mereka. Karena persediaan bahan makanan di rumah sudah habis. Biasanya Karra yang memang belanja bulanan untuk bisa memenuhi kebutuhan rumah selama sebulan. Tapi berhubung beberapa hari terakhir ini ia sakit dan ia juga harus mengalami kehamilan yang cukup berat jadi untuk beberapa saat Karra memilih untuk membeli kebutuhan rumahnya dengan belanja online. Dan sejauh ini semuanya baik-baik saja. Hari ini setelah Karra merasakan tubuhnya sudah jauh lebih baik maka ia memutuskan untuk pergi ke supermarket. Awalnya ia ingin jalan sendiri tapi sepertinya biasa suaminya yang super over protective ini akan mengantar dirinya untuk belanja bulanan di supermarket. Padahal sebelumnya suaminya itu tinggal tahu beres dan jarang ikut campur urusan dapur di rumah. Berhubung kemarin ia sempat sakit jadi ia belum pergi berbelanja. Tapi apa yang terjadi sekarang. Farrell hampir membeli semua isi supermarket. Suamimya ini memang tidak bisa kalau diminta buat belanja bulanan. Karena ia membeli hampir semua isi supermarket. Tapi Karra tidak bisa berbuat banyak karena keadaan kakinya yang sakit menyebabkan Karra hanya menuliskan beberapa perlengkapan yang harus ia beli. Dan yang Karra bisa hanya memasukkannya di kulkas dengan kesal dengan tingkah suaminya itu. Karena sudah terlanjur Farrell sudah membelinya jadi mau tidak mau ia harus segera memasukkan ke kulkas. Saat ini Karra sedang makan cemilan yang Farrell beli dari supermarket sambil melihat acara di TV. Sedangkan Farrell sedang sibuk masak di dapur. Sebenarnya Karra yang akan memasak tapi dengan cepat Farrell yang mengambil alih pekerjaan masak untuk makan siang mereka berdua. Tapi Karra juga senang karena Farrell lebih pandai memasak daripada dirinya. Dan Karra sangat suka semua masakan yang Farrell buat. Karra juga kagum ketika Farrell pertama kali memasak untuk dirinya. Ia bisa merasakan masakan Farrell seperti masakan chef di restoran mewah. Dan tentu saja itu membuat Karra langsung jatuh cinta dengan masakan yang dibuatkan suaminya itu. "Ahhhh... Kamu lapar ya sayang kita tanya Daddy apakah masakaannya udah matang atau belum ya?" kata Karra sambil mengelus perutnya yang sudah terlihat buncit. Karra pun berdiri dari sofa malas di ruang tv dan berjalan menuju dapur dimana sang suami sedang memasak. Dibantu dengan tongkatnya Karra berjalan menghampiri Farrell. Di dapur tampak Farrell sedang sibuk memasak makan siang untuk mereka. Karra selalu suka ketika melihat Farrell masak seperti ini. Ia terlihat lebih seksi daripada bekerja sebagai seorang CEO. Dan ingin rasanya ia memeluk suaminya itu karena Farrell benar-benar terlihat sangat hot saat ini. "Ada yang bisa aku bantu Rell?" tanya Karra ketika ada di dapur. Farell melirik ke arah Karra yang ternyata sudah ada disebelahnya sambil menunjukkan senyum manisnya. "Cuppp...." Farrell mencium bibir ranum istrinya yang selalu membuat dirinya tergila-gila pada istrinya itu. Karra benar-benar sosok wanita yang sangat ia cintai selain ibunya sendiri. Dan itu membuat Farrell merasa beruntung memiliki Karra dalam hidupnya. "Kamu tuh selalu aja curi-curi kesempatan buat cium aku kan? Dasar m***m," gerutu Karra tepat di depan Farrell. " Walaupun aku m***m gini kamu juga paling suka aku mesumin. Emang siapa yang selalu minta jatah saat ini. Kamu kan? Walaupun aku suka kalau kamu minta kayak gitu karena aku jadi bisa sering-sering nengokin anak kita akan?" Dengan wajah yang sulit diartikan Farrell menatap istrinya penuh gairah. Karra yang tahu arti tatapan dari suaminya itu memutuskan untuk mengalihkan perhatian sang suami agar tak menjurus ke hal-hal yang m***m. Karena ia benar-benar lapar saat ini. "Ada yang bisa aku bantu gak? Aku udah lapar nih?" rajuk Karra. Farrell pun tersenyum melihat ekspresi menggemaskan dari sang istri. Karra benar-benar wanita yang sulit ditebak. Dilain sisi ia bisa begitu mandiri dan kuat tapi di lain sisi ia akan terlihat sangat rapuh dan manja seperti ini. Tapi bagi Farrell semua hal yang Karra lakukan akan selalu membuat Farrell jatuh cinta. "Gak usah sayang mending kamu duduk aja disana dengan tenang. Aku gak mau kamu kecapean. Lagian kaki kamu masih sakit kan jadi gak bisa buat berdiri lama. Bentar lagi aku juga selesai kok masaknya," kata Farrell yang kembali fokus dengan masakannya. "Ok deh kalau gitu aku tunggu aja. Tapi jangan-jangan lama ya Daddy kita udah lapar," kata Karra dengan suara yang seperti anak kecil. " Iya sayang," jawab Farrell sambil mengelus perut buncit Karra. Karra pun memilih untuk menunggu suaminya selesai masak. Selain karena ia belum bisa terlalu lama berdiri gara kakinya yang sakit jadi ia lebih memilih untuk menunggu saja dengan tenang. Dan tetap dengan Snack yang selalu ada ditangannya karena ia sudah merasa lapar saat ini. "Wah.... Enak banget nih kayaknya," puji Karra ketika melihat masakan suaminya. Di meja makan sudah tersedia beef steak dan lasagna buat makan siang mereka. Tanpa ba-bi-bu lagi Karra langsung melahap semua masakan yang dibuat oleh Farrell. Dan dalam sekejap makanan di atas meja langsung ludes dilahap Karra. Karena seperti biasa masakan Farrell selalu enak. Bakat memasak suaminya itu didapat dari ia masih SMA. Dulu ketika SMA Farrell memutuskan untuk kuliah di luar negeri. Dan disana ia juga belajar mandiri. Walaupun keluarganya tergolong keluarga mampu tapi Farrell tak selalu menggunakan fasilitas yang diberikan keluarganya. Dan buktinya sekarang ia menjadi salah satu pengusaha sukses dengan hasil kerja kerasnya sendiri. "Arell kalau nanti aku lahiran kamu bakalan temenin aku gak?" tanya Karra menyandarkan kepalanya di bahu sang suami. Selesai makan Karra dan Farrell memilih menonton film di ruang keluarga mereka sambil menyantap buah mangga yang dikupas Karra tadi. Farrell pun menatap ke arah isterinya dan mengecup kening Karra mesra. "Tentu sayang aku akan ada disana. Kita akan bersama-sama berjuang agar anak kita bisa lahir dengan selamat ya sayang," kata Farrel tulus. Karra yang mendengar pengakuan Farrel langsung memeluk Farrell erat. Ini akan menjadi kekuatan bagi Karra agar ia bisa melahirkan anaknya dengan lancar dan tak ada rasa takut. Ketika sedang asyik menonton, hp Farrell berbunyi. Farrel pun segera mengangkatnya. Karra melihat raut wajah Farrell sedikit menegang. Dan ia sedang adu argumen dengan si penelpon. "Sayang, sepertinya besok pagi aku harus berangkat ke Bali soalnya ada masalah kerjaan yang harus aku selesain sendiri disini. Jadi aku akan ninggalin kamu. Kan gak mungkin ngajak kamu dengan kondisi yang kayak gini. Apa mau tinggal di rumah mama aja?" tanya Farrell memberi saran. Karra menarik wajah Farrell dan mengecup bibirnya sekilas. Karena ia tahu suaminya pergi karena urusan pekerjaan bukan urusan yang lain. " Kamu pergi aja. Aku gak pa-pa kok disini sendiri," kata Karra mengelus wajah tampan suamianya. "Enggak. Kamu gak mungkin aku tinggal disini sendiri kaki kamu belum sembuh juga. Aku akan di Bali selama seminggu jadi selama aku disana kamu akan tinggal di rumah Mama. Mama pasti gak keberatan kamu nginep disana," kata Farrell mengambil keputusan. "Tapi Rell aku gak mau ngerepotin mama disana. Lagian kamu di Bali cuma seminggu kan jadi gak pa-pa lah aku disini sendiri," kata Karra kekeh. " Pokoknya aku gak akan biarin kamu di rumah sendiri. Besok sebelum berangkat aku Antar kamu ke rumah Mama. Dan itu keputusan final aku," kata Farrell serius. Kalau udah begini Karra tak bisa membantah dan menurut aja. Karena seorang Farrell Ferdinant tidak suka di bantah. Happy reading
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD