Bab 22

1061 Words
"Hmmmmm... Pastanya enak banget ya Rell. Wah aku bisa nambah lagi kalau enak gini," kata Karra begitu menikmati pastanya. Karra dan Farrell sedang menikmati makan malam setelah mereka sedikit berbincang dengan Reno tadi. Karra begitu asyik mengobrol dengan Reno sampai-sampai ia tak sadar waktu sudah menjelang malam. Karra mengobrol tentang masa-masa seru mereka ketika di bangku sekolah. Mengingat masa-masa sekolah yang penuh canda tawa. Serta mengingat kenakalan mereka saat remaja. Dan itu membuat Karra tertawa terus sepanjang mengobrol dengan Reno. Ia benar-benar sangat menikmati mengobrol bersama Reno. Karra memperhatikan suaminya dari tadi ia hanya diam saja tak mengucapakan sepatah kata pun. Ketika dirinya mengobrol dengan Kak Reno Farrell juga tak menanggapinya. Dan itu membuat Karra merasa aneh dengan sikap suaminya. Apa suaminya sedang lelah karena pekerjaannya jadi moodnya lagi tidak begitu bagus? Begitu banyak pikiran yang terlintas di kepala Karra melihat perubahan sikap dari suaminya itu. "Arell kamu kenapa? Makanannya gak enak ya? Apa lagi gak enak badan? Kalau gitu kita balik hotel aja sekarang terus kamu bisa langsung istirahat di hotel," kata Karra terlihat sangat khawatir dengan keadaan Farrell. " Aku gak papa. Kamu gak usah khawatir soal aku," kata Farrell dengan ekspresi yang tidak bisa diartikan. Karra merasa ada yang aneh dengan suaminya. Apa dirinya melakukan hal yang salah sehingga suaminya ini diam seribu bahasa seperti saat ini ya? Karra tahu kalau Farrell diam begini ini tandanya ia sedang marah. Dan Karra harus tahu kenapa suaminya ini marah seperti ini kepada dirinya. "Sebenarnya kamu kenapa sih? Aku tahu kamu sedang marah sama aku. Apa kesalahahku sehingga buat kamu marah kayak gini?" tanya Karra yang mulai sebal melihat tingkah suaminya itu. " Aku kan udah bilang sama kamu kalau aku gak pa-pa," jawab Farrell dengan ekspresi datarnya. Karra tidak puas dengan jawaban yang diberikan oleh suaminya ini. Karena ia tahu jika suaminya ini sedang dalam mode marah. Dan ia juga tahu jika Farrell sedang marah pada dirinya. Tapi kalau boleh jujur Karra sendiri tak tahu kenapa sang suami bisa marah seperti ini. "Udahlah kalau kamu gak mau cerita mending aku pergi aja dari sini. Aku akan pulang ke rumah aja. Percuma aku jauh-jauh pergi kesini buat ketemu sama kamu tapi kamu malah marah sama aku kayak gini. Lebih baik aku pulang. Aku buang-buang waktu pergi kesini," kata Karra yang mulai emosi. Farrell yang melihat Karra marah langsung menggenggam tangan isterinya. Ia tahu jika dirinya slaah telah bersikap seperti itu kepada istrinya. "Maaf......" Hanya kata itu yang keluar dari bibir Farrell. Ia tak tahu harus bicara apa pada istrinya. Karena jujur ia malu untuk mengungkapkan alasannya kenapa ia berperilaku seperti ini. "Rell kita kan udah janji kalau ada masalah atau kamu gak suka sama sikap aku, kamu bisa langsung bilang sama aku. Jadi aku bisa tahu kesalahan aku dimana. Tapi kalau kamu diam kayak gini mana aku bisa tahu salah aku apa. Jadi sekarang cerita sama aku kenapa sikap kamu berubah kayak gini?" tanya Karena dengan suara yang lembut. Dan Farrell pun menceritakan semuanya pada Karra setelah istrinya itu meminta Farrell untuk bercerita padanya. "Hahahaha.......Hahahaha...." Hanya terdengar suara tawa dari meja tempat Karra dan Farrel makan. Karra tak menyangka dengan apa yang diceritakan suaminya. Suaminya ini cemburu dengan Kak Reno. Ya ampun.... Ternyata seorang Farrell Ferdinant bisa bersikap kekanak-kanakan seperti ini. Cuma gara-gara dirinya ngobrol seru dengan kak Reno dan suaminya ini langsung cemburu. Karra benar-benar tak menyangka soal hal ini. Tapi Karra harus memberi penjelasan kepada suaminya ini biar tidak ada kesalahpahaman lagi. "Ok dengerin aku. Kak Reno memang pacar pertama aku tapi sekarang coba lihat aku bersama siapa. Aku sudah memilih Farrell Ferdinant sebagai suami dan ayah buat anak aku. Jadi kamu gak perlu khawatir kalau aku bakal kembali ke Kak Reno. Karena kamu lebih berharga daripada yang lain. Jadi jangan pernah berpikiran seperti itu lagi ya?" pinta Karra yang masih berusaha menjelaskan semuanya kepada suaminya. Karra masih tersenyum sendiri mengingat kejadian yang baru ia alami. Ia tak mengira kalau Farrell bisa cemburu juga. Padahal sejak awal perkenalan sampai memutuskan untuk menikah, Farrell cenderung cuek. Bahkan Karra sempat mempertanyakan dalam hati apa benar Farrell mencintainya. Tapi sekarang semua keraguannya sudah menghilang. Farrell akhirnya bisa mengungkapkan perasaannya pada Karra. Dan Karra sanagtenyumainya. "Kenapa senyum-senyum terus. Lagi mikirin Reno?" tanya Farrell dengan nada yang tidak suka. " Hahahaha... " "Sayang kamu masih belum bisa lupain masalah tadi. Ya ampun aku ga lagi mikirin Kak Reno kok. Aku lagi mikirin suami aku yang cemburuan ini. Jadi kamu bisa rasain kan gimana marahnya aku kalau cewek-cewek lain suka cari perhatian sama kamu? Apalagi sih nenek lampir Vanesha itu. Aku pengin rasanya Jambak tuh rambutnya. Tapi aku bisa nahan diri. Gak mau buat kamu malu di hadapan orang-orang," kata Karra bercerita pada suaminya itu. Farrell pun menarik tubuh Karra untuk mendekat kearahnya. Dan ia pun mencium kening Karra. "Maaf... Aku harusnya lebih peka lagi. Tapi inget jangan dekat-dekat sama Reno-Reno itu aku gak suka," kata Farrell cemberut. Karra hanya bisa tersenyum melihat tingkah suaminya ini. Ia pun mencium bibir Farrell sekilas. "I love you for yesterday, now, tomorrow, later, and forever Farrell Ferdinant," kata Karra yang semakin mengeratkan pelukannya pada Farrell. Farrell yang mendengarkan pengakuan cinta dari isterinya pun membalas ciuman dari isterinya dan mereka pun tenggelam dalam perasaan cinta yang mereka rasakan. Sementara di tempat lain tampak seorang laki-laki sedang meminum winenya seorang diri. Ia begitu kecewa dengan kenyataan yang ia terima. Bahwa alasan ia kembali ke Indonesia untuk kembali mencari cintanya ternyata sia-sia. Karena ternyata Karra perempuan yang ia cintai sudah menjadi milik orang lain. Dan ia sangat menyesali kebodohannya. "Sepertinya kita memiliki tujuan yang sama." kata seseorang wanita yang sudah duduk di depannya " Maaf anda siapa?" Tanya pria itu "Perkenalkan saya Nayla dan anda pasti Reno kan?" tanya Nayla dengan senyum yang penuh arti. Reno dan Nayla pun saling bersalaman. "Maksud anda kita mempunyai tujuan yang sama?" tanya Reno balik. " Kita sama-sama mencintai orang yang seharusnya menjadi milik kita," kata Nayla dengan wajah yang licik. Reno tampak bingung dengan apa yang dimaksud Nayla. "Kita bisa bekerja sama untuk hancurkan hubungan Farrell dan Karra. Setelah itu Karra bisa menjadi milikmu sedangkan Farrell akan menjadi milikku," kata Nayla licik. Wah cewek genit ini bisa-bisanya mencari cara buat menghancurkan hubungan karra dan farrell? Apakah Reno akan menerima ajakan dari Nayla? See you next chapter Happy reading
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD