EE

1593 Words

Aku menatap sebal pada Pak Michael yang memegang perut dan masih menyisakan sisa tawanya. "Oke, jadi kamu juga penasaran dari mana saya punya banyak uang?" tanyanya kemudian. Ia lalu ikut duduk di sampingku. Di atas sofa yang sepertinya sengaja di simpan untuk menikmati puluhan pajangan lukisan dan foto di kamar ini. "Tentu saja," jawabku ketus. Sorry ya Pak, bukannya aku gak sopan sama dosen, habisnya kelakuan Anda bikin urat kesalku berdiri dan angkat senjata, lanjutku dalam hati. "Aku punya banyak kontrakan," jawabnya santai. "Ha? Kontrakan?" Sumpah! Gak elit banget sih usahanya! Kontrakan? Haha, kirain punya aset perusahaan di luar negeri gitu. Halah, kok cuma kontrakan ya? "Kenapa? Kaget? Gak usah kaget! Kontrakan saya memang gak banyak. Tapi berhubung saya gak punya tanggungan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD