Sekamar?!

1455 Words

Pak Michael menatap horor ke arah perutku. Dengan serta merta aku meraba perutku. Kenapa sih semua mengira aku hamil? Apa perutku sebesar itu ya? "Kalau menurut pengalaman Mama sih gejalanya begitu. Makanya kamu itu harus lebih perhatian sama Clara. Kasihan dia, sampe muntah-muntah tadi di dapur," ucap Bu Diah lalu tersenyum lembut padaku. "Kamu muntah-muntah? Hamil? Bagaimana bisa?!" Pak Michael masih tak percaya atas apa yang dikatakan oleh ibunya. Aku mengangkat bahu. Lah, apalagi aku. Hamil bagaimana, belah duren aja belum pernah. Masih segel kok, dijamin! Sebadung-badungnya aku, cuma berani nonton film biru yang bikin becek. Udah gitu doang. Justru kalau sama cowok, si Mimisan k*****t yang berani sosor aku. Ya sih, walau aku yang duluan nyosor dia sampe terjadi pernikahan aneh ini.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD