Part 41

1839 Words

Inget kata Mimin? Yang gak suka skip, jangan ngintip. Meyra mengangkat tangannya dan kemudian mengusap wajah Nathan dengan jemarinya. Jari telunjuk dan jari tengah gadis itu menyentuh dahi Nathan. Menelusuri hidungnya sampai ke puncaknya. “Kau tampan, sangat tampan.” Ucapnya dengan lirih. Matanya berkedip pelan seolah menahan kantuk. Nathan tahu gadis yang duduk di atas pangkuannya itu kini sedang mabuk. Dan ia memilih membiarkannya saja. “Kau punya hidung yang bagus. Mancung.” Kekehnya. Lantas jari itu kemudian menyentuh mata Nathan yang tertutup. “Kau juga punya bulu mata yang panjang dan lentik. Kau tahu, aku selalu iri setiap kali melihatnya.” Lanjutnya. Nathan kembali membuka mata dan melihat Meyra sedang menatap ke arahnya dengan mata sendunya. “Tapi sayang, matamu selalu menatapk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD