Julia Anderson

2520 Words

Sepuluh menit berlalu sejak Clara meninggalkan rumah sakit Johanson, gadis itu kembali ke rumah keluarga Rafael dengan perasaan dongkol yang mendalam. Ia membanting pintu mobil saat turun, langkah kaki penuh amarah itu sampai terdengar oleh para pelayan di rumah milik keluarga Rafael. “Mami! Mami!” teriak Clara ketika sampai di ruang tamu. “Mami dimana sih!?” teriaknya lagi ketika tak menemukan ibunya di manapun. “Pelayan! Pelayna kalian dimana!?” teriak Clara, ia duduk di sofa empuk ruang tamu. Satu orang pelayan wanita setengah baya datang tergopoh-gopoh menemui Clara di ruang tamu, “Ada apa, mbak?” “Mbak mbak, Panggil aku nyonya muda! Aku ini calon istrinya kak Rafael, jangan sembarangan ya!” bentak Clara. Wanita setengah baya itu hanya bisa menunduk pasrah, posisinya hanyalah seo

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD