Mobil Hitam

2500 Words

Layaknya sebuah keluarga, Rafael merasakan kehangantan bila bersama Nia dan ibunya. Tak tersirat sedikitpun perasaan malu bila dekat dengan keluarga sederhana ini, Rafael sangat bersyukur Nia memiliki perangai biasa saja, bis di katakan Nia lebih banyak cueknya meskipun lelaki luar biasa seperti Rafael ada di depannya. Bu Kalsum memperhatikan menu makan malam mereka, alisnya mengernyit ketika menyantap tempe kering yang di kukus. Rasa tempe itu hampir hambar di mulut, bagi ibu Nia hal ini sudah biasa dan lidahnya mulai terbiasa menelan makanan minim bumbu, tapi ia tak yakin dengan Rafael. “Nak Rafa?” “Iya bu? Ada yang ibu butuhkan?” Rafael bahkan makan semua hidangan hambar itu dengan lahap. “Nggak ada nak, kamu nggak harus makan semua yang ada di meja. Ibu buatkan makanan baru ya nak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD