Bahagia luar biasa, itulah yang dirasakan Adyt, dan Adys. Meski ini bukan cucu pertama mereka, tapi pastinya ini adalah anak pertama Tama. Anak yang sangat diimpikan Tama. Pastilah mereka menyambutnya dengan sangat bahagia. Adys memeluk Dina dengan isak bahagia, begitupun Adyt juga memeluk putranya. Ditepuk-tepuk lembut pundak putranya. "Selamat, Tama, Ayah sangat bahagia, dan Ayah tahu, kamu luar biasa bahagia. Jangan lupa bersyukur pada Allah memberimu kesempatan untuk mengemban amanah." "Pasti, Ayah." Tama menganggukan kepala. "Siapa saja yang sudah kalian beritahu, kabar gembira ini?" "Baru Ayah, dan Bunda, dan kedua orang tua Dina," jawab Dina. "Berarti yang lain belum tahu ya, dua hari lagi acara kumpul bersama di rumah Uncle Sakti. Kita akan menyampaikan kabar gembira ini nan