Adys bolak balik gelisah.
Sebentar-sebentar matanya menatap wajah Adyt, yang tertidur pulas disampingnya.
Adys berusaha bangkit dari rebahnya, tapi tangan Adyt yang melingkari d**a menahannya.
"Mau kemana?" tanya Adyt dengan suara parau, tanpa bisa membuka matanya.
"Mau pipis," jawab Adys.
Baru Adyt melepaskan pelukannya.
Adys turun dari ranjang, ia bukan ke kamar mandi, tapi ke luar dari kamar.
Rambut digulungnya asal ke atas kepala.
Adys malu bilang kalau perutnya lapar, karena tadi sudah makan malam, dengan porsi yang lumayan banyak.
Adys menyalakan lampu dapur.
Ia memanaskan makanan ke dalam microwave. Lalu membuat teh hangat untuk dirinya sendiri.
Adys menyuap makanannya pelan-pelan, dalam keheningan suasana dapur.
"Ya ampuuun, Sayang, tadi katanya ke kamar mandi, ternyata
