Chapter 15

1078 Words
Shakira mengernyit saat cahaya matahari yang tidak pula terlalu menyengat menyinari matanya yang sedang tertutup, sudah jelas jika ia terganggu dalam tidurnya. Akhirnya ia membuka mata dan menyesuaikan penglihatannya dengan keadaan sekitar. Akan tetapi meskipun penglihatannya telah membaik, kefokusannya masih belum sehingga seseorang yang berada di sampingnya mulai bersuara. "Aku mendapatkanmu," ucap orang itu. Shakira menghentakkan kepalanya ke samping untuk menatap seseorang itu dan ya... ia lupa jika sekarang ia tidak seperti dulu. Feligan berada disampingnya dengan rambut yang basah, Feligan saat memikirkan tempat terakhir yang mungkin dipilih Shakira yaitu danau langsung saja melompat ke dalam air, tidak ingin menghabiskan waktu lama dengan menggunakan perahu dan alhasil ia sampai dalam waktu 4 menit. "Bagaimana bisa kau menemukanku?!" Sentak Shakira tidak percaya jika ia semudah itu untuk ditemukan. "Karena aku bisa," jawab Feligan seadanya. Shakira memalingkan wajahnya sekeliling lalu melihat Feligan kembali. "Ini telah sore, berarti aku berhasil kabur darimu selama 2 jam, kan!" Seru Shakira dan terlihat binar bahagia di wajahnya. Feligan tersenyum, lalu menunjukkan jamnya yang basah kepada Shakira. "Masih tersisa satu menit?" desis Shakira pelan yang mana membuat Feligan melengkungkan kembali bibirnya. Tiba-tiba saja Feligan berusaha naik ke atas perahu yang membuat perahu itu tidak seimbang. "Apa yang kau lakukan? Aku bisa saja terjatuh ke dalam air!" "Diam, aku sedang berusaha." "Ugh!" Shakira memegangi kedua sisi perahu dengan kesal sembari menatap Feligan yang kini tengah menyesuaikan duduknya. "Jangan menatapku seperti itu, kau sudah kalah dan sesuai perjanjian. Kau akan menjalankannya, kan?" Feligan menyeringai saat melihat Shakira menutup wajahnya dengan kedua tangan. Namun, tiba-tiba Shakira menampakkan kembali wajahnya dengan mata yang menyipit curiga. "Aku tidak ingat, jika ada perjanjian. Setakuku yang kita lakukan adalah tantangan," sahut Shakira setelah menyadari hal itu. "Kau yakin?" Shakira mengangguk dengan sangat yakin. Tangan Feligan bergerak mengambil anak rambut Shakira yang berterbangan dan menyimpannya di balik daun telinga wanita itu sembari berkata, "Sayangnya aku tidak pernah melakukan tantangan tanpa suatu hadiah, Shakira. Jadi aku ingin hadiahku." Shakira menepis tangan Feligan dari tangannya. "Tidak, ini hanya tantangan. Aku tidak akan melakukan apapun!" Tolaknya, sesuai dengan dirinya yang keras kepala. Feligan menatap Shakira dengan pandangan penuh misteri lalu ia menggoyangkan perahu kecil tersebut yang mengakibatkan goncangan kuat dan hal itu sukses membuat Shakira memekik ketakutan. "Kau yakin tidak mau melakukannya? " Tanya Feligan kembali namun masih dengan menggoyangkan perahu itu. "Aku tahu kau tidak bisa berenang, Shakira," lanjutnya. Shakira memberikan tatapan tajamnya. "Darimana kau tahu?!" Feligan mulai berhenti menggoyangkan perahu itu dan menjawab, "Apa yang tidak diketahui tentangmu, aku sangat tahu semuanya." "Cih!" Feligan terkekeh kecil melihat balasan Shakira. "Bagaimana?" Dengan tidak rela Shakira menjawab, "Baiklah, akan aku lakukan!" "Oke!" Seru Feligan lalu tiba-tiba berdiri dan membuat perahu itu kembali bergoyang dan Shakira mulai mengutuk Feligan karena kebodohan pria itu. "Duduk kembali, Feligan! Aku tidak ingin masuk berita yang berjudulkan tenggelam di tengah danau dikarenakan ulah seorang pria bodoh!" Seru Shakira yang dibalas tawa Feligan. Feligan menangkap tangan Shakira yang memegangi kedua sisi perahu membuat Shakira terperanjat. "Apa yang kau lakukan!" "Ayo berdiri." "Tidak, Feligan! Aku membenci air!" "Akan aku tunjukkan padamu jika air tidak semengerikan itu." Shakira menggeleng sembari menarik kembali tangannya yang di pegang Feligan. Tapi Shakira kalah kuat sehingga Feligan dengan mudah membuat Shakira berdiri di perahu itu. Lutut Shakira tampak bergetar hebat dan Feligan merasakan jika Shakira benar-benar sebenci itu dengar air. "Shakira, tatap mataku," pinta Feligan akan tetapi Shakira tidak menghiraukannya dan terus saja menatap air yang berada di bawah. "Shakira, tatap aku. Kau tidak apa-apa, percaya padaku." "Tidak! Aku sangat takut." Feligan langsung saja menarik Shakira mendekat padanya dan memeluk wanita itu. Shakira cukup terkejut akan hal itu. Tapi, tiba-tiba Feligan menjatuhkan badannya ke air dan Shakira yang berada di pelukannya otomatis ikut terjatuh. Shakira langsung saja menutup matanya dan menarik baju Feligan erat hingga ia merasakan air mulai membungkus dirinya. Setelah beberapa detik, Shakira merasa ia bisa bernapas kembali dan saat dirinya membuka mata terlihat Feligan berada di depannya dan kepala mereka menyembul di atas air. "lihat, apa yang kau takutkan?" ucap Feligan setelah Shakira bisa menetralkan napasnya. "Tentu saja ini adalah hal yang kutakutkan, sialan!" Feligan mulai memberi jarak dirinya pada Shakira yang membuat wanita itu panik seketika. "Apa yang kau lakukan, Feligan?! Kemari kau!" Sentak Shakira dan kakinya yang berada di dalam air menggelepar tak karuan. Feligan menggeleng. "Aku tidak akan mendekat sampai kau menyetujui hal tadi, jika aku akan mendapatkan hadiahku." "Argh! Kau sengaja melakukan hal ini untuk itu?" "Hmm, tidak juga." Feligan mulai memberi jarak lagi sehingga, tangan Shakira yang tadi membungkus leher Feligan, kini mulai terlepas dan Shakira berpegangan pada pundak pria itu. Shakira menghembuskan napasnya, bingung akan pilihannya, tetapi jika ia tidak mengiyakan perkataan pria itu, bisa saja Feligan benar-benar membiarkannya tenggelam, itu adalah hal buruk yang pernah ia pikirkan. Namun, pilihan untuk mengiyakan perkataan Feligan pun hampir sama buruknya. "Ayolah, Shakira. Kau hanya perlu menjawab iya dan selesai." Meremas pundak Feligan kuat, akhirnya Shakira menyerah. "Baiklah!" Senyuman merekah dari bibir Feligan, ia akhirnya dapat menang kembali dari Shakira walau harus menggunakan cara curang seperti ini. Feligan lantas mendekatkan kembali tubuhnya ke arah Shakira dan menarik tangan Shakira untuk mengalungkan kembali tangan wanita itu ke lehernya, sikap Feligan yang tiba-tiba itu selalu membuat Shakira terkejut. "Pegang yang erat, kita akan naik kembali ke atas perahu," ucap Feligan yang dibalas anggukan oleh Shakira. Setelah menaiki perahu, Feligan mulai mendayungi perahu ke arah daratan setelah sampai, bawahan Feligan memberikan mereka handuk untuk mengeringkan tubuh mereka. Lalu langsung menaiki mobil untuk kembali ke mansion. Shakira sedang mengeringkan rambutnya saat Feligan berdehem dan membuat wanita itu mengalihkan perhatiannya kepada pria itu. "Aku ingin membahas itu." Kedua alis Shakira menukik, apa yang dimaksud Feligan dengan itu. "Hadiahku," sahut Feligan saat tau Shakira masih belum menangkap maksud perkataannya. Shakira yang tadinya semangat mengeringkan rambutnya, kini mulai berhenti dan menatap datar pada Feligan. Pria itu sangat cepat jika hal itu tentang keinginannya dan itu cukup membuat Shakira kesal. "Aku ingin hadiahku yaitu kau... ." Kalimat yang menggantung dari bibir Feligan tentu saja membuat Shakira menginginkan lanjutan dari kalimat itu, akan tetapi Feligan sepertinya suka untuk mempermainkannya. "Katakanlah!" Kesal Shakira. Feligan terkekeh kecil akan ketidaksabaran wanita itu. "Tadi kau terlihat tidak minat dan sekarang kau yang terlihat semangat," balas Feligan membuat Shakira memutar kedua bola matanya. "Ugh! Kau sangat menyebalkan, tuan Mafia!" "Baiklah, hadiah yang kuinginkan itu adalah kau ikut denganku ke sebuah pesta." "Pesta?" "Ya, pesta kolegaku dan kau akan kukenalkan sebagai istriku." Mata Shakira membulat penuh dan terlihat ia siap menyemburkan kata-kata kotor dari mulutnya. "Kau Sialan!"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD