Bab 13.

1246 Words

Saya rindu kamu, Jenita. Kalimat Tian masih saja terngiang-ngiang di rungu Jenita hingga fajar terbit dan berhasil menggilas rasa kantuk wanita itu. Jadilah, malam tadi Jenita tidak mampu memejamkan matanya barang sejenak. Karena, itu bukanlah kali pertama Tian mengungkapkan kerinduan padanya. Jauh sebelum ia kembali ke tanah air, lelaki itu sudah berulang kali mengutarakan perasaannya meski secara tersirat. Tidak. Jenita bukan tidak terbuai dengan kebaikan Tian atau tidak terpesona dengan sosoknya yang secara visual, jelas, mampu mendapatkan wanita mana pun dalam satu kedipan mata. Jenita hanya sadar diri. Sadar ia adalah seorang perempuan yang memiliki anak tanpa ikatan pernikahan. Dan itu adalah sebuah aib. Setidaknya bagi mereka yang berjiwa suci, tanpa melihat penyebab tidak adanya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD