Bab 23.

1654 Words

"Abang salah kalau mengira saya masih mencintai Elang,” ujar Jenita begitu mereka di mobil dalam perjalanan pulang. Tian akhirnya mengajak Jenita untuk meninggalkan rumah sakit karena menurut dokter, Saiful Hirawan belum bisa ditemui oleh siapa pun. Tian menoleh sejenak, lantas tersenyum kecil. Ia sudah bisa merasakan jika wanita di sisinya kini sudah tidak meratapi cinta pertamanya dulu. Dan itu artinya, kesempatan Tian terbuka lebar untuk bersama Jenita. Mengingat hal itu membuat senyum lelaki bermata sipit itu semakin merekah. “Abang kenapa senyum-senyum sendiri? Abang nggak percaya dengan ucapan saya?” tuduh Jenita tersinggung. Ia menduga Tian menyangsikan ucapannya. Jenita tidak terima jika lelaki di belakang kemudi itu mengira dirinya masih menyimpan perasaan pada Ayah biologis El.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD