Skyla hanya bisa menundukkan kepalanya tanpa berani menatap ke arah Ashton, bahkan sampai ketika ujung sepatu mereka saling bertemu di atas karpet ruang kerja pria itu sekalipun. Tanpa berkata apa-apa, tangan Ashton terulur ke arah dagu Skyla sebelum menjepit dagu lancip itu dengan kedua jarinya hingga sang pemilik mendongak dan menatap ke arahnya. Mau nggak mau, kedua netra Skyla pun akhirnya saling bertatapan dengan milik Ashton.
"Siapa yang mengizinkanmu untuk datang dan membawa makanan ke sini?" tanya Ashton dengan nada suara rendah agar sang lawan bicara menjadi terintimidasi ketika mendangar suaranya. "Jawab!" desak pria itu dengan suara penekanan karena nggak kunjung mendapatkan jawaban dari gadis sedang ia apit dagunya saat ini.
"Ng—nggak ada," jawab Skyla terbata-bata dengan sua
