Tin ... Tin ... Tin ... Bagas bangun kesiangan, ia buru -buru sekali bersiap untuk menjemput Maya, kekasihnya. Semalam ia tidur larut malam, sampai tidak makan malam karena sibuk mengerjakan tugas kuliah dan belajar untuk materi kuliah hari ini. Bagas begitu bersemangat sekali. Rasa lelahnya dibuang begitu saja dan terganti rasa semangat yang menyala tinggi. Maya mengintip dari korden ruang tamu. Mobil Bagas sudah parkir di depan halaman rumahnya. Bags terlihat turun saat akan emnjemput Maya. Ia harus tetap terlihat sanagt sopan sekali. Janagn sampai, Ibu Maya berpiki buruk tentang dirinya. Bagas harus bisa mengambil hati Ririn, Ibu Maya. Pintu ruang tamu dibuka, Maya keluar dari dalam rumah dan tersenyum lebar menyambut sang kekasih yang datang ke rumahnya. "Siapa yang datang, May? T