Bagas baru tersadar setelah benih kenikmatan itu keluar semua dariperkututnya. Ia juga lupa mencabut perkututnya saat bercinta tadi. "Ma -maafkan aku, May," bisik Bagas yang masih berada di atas tubuh Maya. Maya hanya mendengus pelan. Ia tidak mau hamil karena kecerobohan mereka berdua. Bukan masalah takut hamil atau tidak mau hamil. Hubungan mereka itu masih menjadi rahasia. Belum terpublikasikan. Wajar dong, Maya sebagai perempuan masih takut juga untuk hamil. Walaupun ia tahu, Bagas sangat mencintai dirinya. "Kamu mau maafin aku, May?" tanya Bagas benar -benar merasa bersalah sekali. "Ya udah gak apa -apa," jawab Maya lirih. Ada hal yang tak bisa diungkapkan oleh Maya saat ini. Ia kecewa tapi tetap berusaha tenang. "Maaf ya, May. Lagi pula, aku kan bakal serius juga sama kamu, May.