licik

1030 Words

Berjalan gontai dengan pikiran kacau, Kayla terus merutuki kelemahannya saat berhadapan dengan Kay tadi. Harusnya ia sadar bahwa untuk saat ini tidak boleh berhadapan langsung apalagi berinteraksi sedekat tadi. Sialan! Dia cium kening gue lagi! Mau berapa kali ia menghapus jejak itu. Tetap saja tidak akan bisa. Karena kekacauan itu sebenarnya bukan berada di kening yang sudah terjamah. Tapi di dalam hatinya yang ternyata berhasil menjadi porak-poranda hanya karena sentuhan tersebut. Jadi gue harus gimana? Kayla menghentakkan kakinya kesal. Ia bahkan tidak tahu harus bagaimana menghadapi laki-laki itu ketika bertemu lagi nantinya. "Hay!" Sapaan Rangga membuat gadis itu merubah mimik wajahnya dengan segera. Lupakan si Kay s****n itu. "Gue sih enggak tau! Tuh cewek pake pelet apaan sa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD