Alih-alih mendapat pria tampan dan muda, kedua anak gadis itu justru bertemu dengan Erick yang tengah menyeruput es kopinya sembari melamun. Wendy dan Resya saling pandang juga prihatin melihat pria itu yang sering kesepian. Seperti itukah kehidupan orang dewasa? Sepi dan di timpa masalah juga tanggung jawab yang besar. Semakin berjalannya waktu, semakin bertambah pula usianya, masalah dan tanggung jawab menghimpit kehidupan ternyata semua itu memang tak bisa dihindari oleh siapapun termasuk Resya sendiri.
Mereka berjalan, mencoba menghampiri Erick dan duduk di samping kiri kanan pria tersebut hendak menemani. Sesaat lelaki paruh baya itu terkejut, lalu kedua gadis yang tanpa rasa bersalah menampilkan deretan giginya.
"Kalian malam-malam begini ada di taman?" Erick tak percaya dengan a
