154. Resya

1044 Words

Aroma khas makanan yang begitu mewah dan lezat, tak bisa di pungkiri lagi bahwa Gio memanglah pandai memasak. Bakat Papanya Tio, diwariskan kepada lelaki itu. Kadang kala, sebagai wanita Resya merasa malu karena tak bisa menyuguhkan makanan senikmat apa yang Gio selalu suguhkan untuknya. Heran, mengapa mereka yang pandai memasak justru selalu seorang pria. Kini, dua remaja itu duduk di kursi yang juga tak kalah mewah. Dengan meja yang sudah penuh dengan makanan dan minuman yang lezat. Resya selalu merasa di istimewakan oleh Gio, dengan bukti lelaki itu menyempatkan dirinya untuk bertemu bersama. "Siap untuk mencicipi masakan kita?" Katanya, yang membuat Resya lalu menggelengkan kepala. "No! ini bukan masakan kita. Tapi kamu, aku sama sekali gak membantu kamu." "Jangan merendah, kamu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD