"Apa keputusan yang kamu ambil ini sudah tepat nak?" Di ruang tamu yang luas itu, sudah berkumpul keluarga besar Gio kecuali kakek dan nenek, sebab mereka mengikuti saja segala keputusan yang diambil.
Gio mengangguk dengan yakin, tugasnya hanya meyakinkan keluarganya untuk merestui pernikahan itu walau Reyea masih terlihat alot. Walaupun ia merestui, tetap saja melihat putranya sukses dalam meraih pendidikan dan juga bisnis adalah hal utama barulah masalah percintaan. Bukan tidak ingin, tetapi ia hanya tak mau putranya menikah muda seperti dirinya, yang bahkan belum sempat menikmati masa-masa remaja pun pernikahannya berakhir kandas. Tapi, lagi dan lagi meski ia adalah orang tua kandung anaknya tetap saja, tak ada hak lebih untuk mengatur putranya. Sebagai orang tua ia hanya bisa menaseh
