15. Ditipu

1602 Words
"Bibi, lepaskan aku!" Tessa bersuara putus asa saat Liza, bibinya mencengkram rambutnya tanpa ampun. Saat ini seluruh anggota keluargaTessa ada di sana, termasuk kakek dan neneknya. Dan mereka semua telah melihat video menjijikan Tessa dan juga James, suami Liza. "Dari sekian banyak pria b******n, kenapa kau harus tidur dengan suamiku, Tessa!" Liza meraung murka. Pernikahannya yang sempurna hancur karena video yang dikirimkan ke emailnya. Liza tidak menyangka sama sekali bahwa keponakan yang ia sayangi akan merayu suaminya dan bahkan sampai tidur dengan suaminya. Tidak hanya Liza yang terkejut, tapi juga orangtua Tessa. Ibu Tessa adalah adik Liza, ia tidak bisa berkata-kata saat menonton video putrinya yang dengan ahli b******a dengan pamannya sendiri. Ibu Tessa begitu terpukul, ia tidak percaya bahwa anak yang ia lahirkan akan menjadi sangat tidak bermoral. Tessa tertegun sejenak, apakah akhirnya ia ketahuan? "Bibi, apa yang Bibi bicarakan?" Ia bersikap seolah tidak mengerti. Liza melepaskan cengkramannya pada rambut Tessa, ia melayangkan tamparan yang keras ke wajah Tessa berkali-kali. "Bangkai yang kau simpan sudah tercium bau busuknya, Tessa! Kau benar-benar mengerikan! Bagaimana bisa kau merayu pamanmu sendiri! Apa salahku padamu, sampai kau merusak pernikahanku, Tessa!" Liza sekali lagi meraung. Wanita itu memberikan tamparan lainnya sampai akhirnya Tessa terduduk di lantai. Telinga Tessa berdenging kuat, wajahnya seperti terbakar, rasanya sangat menyakitkan. "Aku menganggapmu seperti putriku sendiri, tapi dengan teganya di belakangku kau tidur dengan suamiku." Liza menangis terpukul. Wanita itu terduduk di lantai, lalu ia memukuli tubuh Tessa meluapkan amarahnya. "Tessa, apa sebenarnya yang ada di otakmu? Kenapa kau begitu jahat pada Bibimu sendiri?" Nenek Tessa merasa dadanya sangat sesak. Tidak pernah terbayangkan olehnya hal menjijikan seperti ini akan terjadi di keluarganya. Skandal dengan orang di luar saja sudah memalukan, dan sekarang antara keponakan dan paman. Harus bagaimana mereka menghadapi orang-orang jika hal ini tersebar. "Tessa, aku tidak memiliki putri sepertimu! Kau menjijikan! Kau mengerikan!" Ibu Tessa berkata dengan penuh kekecewaan. Ayah Tessa hanya diam, jika ia meluapkan emosinya maka mungkin ia akan membunuh putrinya sendiri. Ia membesarkan Tessa bukan untuk menjadi perempuan jalang seperti ini. Dan dari sekian banyak laki-laki bersitri di dunia ini, kenapa harus suami bibinya sendiri. Ayah Tessa benar-benar kehabisan kata-kata makian untuk putrinya sendiri. Di ruang keluarga kediaman itu kekacauan masih terus berlangsung sampai suami Liza datang. Pada akhirnya Liza mengambil keputusan untuk menceraikan suaminya karena jika ia memaafkan pria itu maka setiap detik ia pasti akan teringat bagaimana pria itu mengkhianatinya. Sedangkan untuk Tessa, Liza tidak akan pernah memaafkan Tessa. Keponakannya bukan hanya menghancurkan pernikahannya, tapi juga menghancurkan hidupnya dan kepercayaannya. Tidak hanya dirinya, tapi anak-anaknya juga. Kakek Tessa terkena serangan jantung karena keributan yang terjadi di sana. Orangtua Tessa sangat murka hingga mereka tidak akan menganggap Tessa sebagai anak mereka lagi. Sementara itu di grup obrolan kampus, video Tessa dan pamannya telah ditonton oleh banyak orang. Ada berbagai macam kata-kata makian dan hinaan. Beberapa komentar mengatakan pada Tessa untuk mati saja karena perbuatan Tessa sangat tercela. Sementara mahasiswa nakal mengolok-ngolok Tessa yang tampak begitu aktif bermain dengan tubuh pamannya sendiri. Tessa yang sudah diusir pergi ke rumah sakit sendirian, wanita itu perlu mendapatkan pengobatan setelah dipukuli oleh bibinya. Setelah selesai diobati, Tessa pergi ke hotel. Ia tidak memiliki tempat tinggal lagi sekarang. Tessa lalu membuka ponselnya. Tubuh wanita itu gemetar setelah melihat sendiri video yang ada di grup obrolan kampusnya. Tessa merasa dunianya runtuh sekarang, terlebih ketika ia membaca kata-kata makian dan cacian yang diarahkan padanya. Kemarin, ia masih sangat menikmati menonton orang-orang mengomentari Skyla dengan kalimat buruk, tapi kali ini yang berada di posisi Skyla dengan kata-kata yang lebih mengerikan. Setelah semua ini, bagaimana mungkin Tessa masih memiliki keberanian untuk datang ke univiersitas lagi. Hampir semua orang di sana mungkin telah melihat tubuh telanjangnya dan betapa binal dirinya di atas ranjang. Tessa terguncang, wanita itu meraung dan menangis sejadi-jadinya. Hidupnya kini hancur berantakan. Keluarganya sudah tidak menginginkannya lagi, James juga memutuskan hubungan dengannya dan tidak ingin bercerai dengan Liza. Sekarang ia sendirian, tidak ada yang mendukungnya. Tessa bermain api, seharusnya ia tahu bahwa suatu hari nanti ia mungkin akan terbakar dan menjadi abu. Setelah skandal Tessa meledak, keesokan paginya rekaman di toilet perempuan yang muncul di grup obrolan universitas Skyla. Malam kemarin dan pagi ini para anggota grup itu tidak bisa berhenti berkomentar. Pengakuan Zeanne yang menjatuhkan dirinya sendiri dari tangga untuk menjebak Skyla ada di sana. Selain itu, wajah angkuh Zeanne yang tidak pernah ditunjukan di depan orang lain kini terlihat jelas. Selama ini sudah ada beberapa orang yang tahu bahwa ibu Zeanne adalah seorang p*****r yang merusak rumah tangga orang lain, tapi mereka memilih untuk tidak membicarakan tentang hal itu agar tidak mencari masalah dengan Xander yang mendukung Zeanne, itulah sebabnya hanya sedikit orang yang mengetahui tentang asal-usul ibu Zeanne. Sekarang semua orang mengetahuinya, kebusukan ibu Zeanne dan juga kebusukan Zeanne sendiri. Orang-orang mulai menyerang personal Zeanne yang begitu licik dan murahan. Mereka sangat setuju dengan Skyla, bahwa wanita seperti Zeanne tidak akan pernah bisa bersaing dengan Skyla. Di kediamannya Zeanne meraung murka, ia melemparkan ponselnya ke lantai dengan keras setelah ia membaca komentar-komentar buruk yang diarahkan padanya. "Skyla! Jalang sialan! Aku akan membunuhmu!" Zeanne berkata penuh dendam. Ia benar-benar sangat ingin mencabik-cabik tubuh Skyla sekarang juga. Ia tidak membayangkan sama sekali Skyla akan sangat licik dan mengambil video ketika mereka berada di kamar mandi tadi. Di rumah sakit, Xander juga sudah melihat video itu. Ia tidak percaya pada video yang ia tonton, jadi ia meminta orangnya untuk memeriksa video itu apakah hasil editan atau tidak, tapi ia harus kecewa karena ternyata video itu tidak direkayasa sama sekali. Ternyata Zeanne benar-benar menjatuhkan dirinya sendiri dari tangga untuk menjebak Skyla. Xander mengingat kembali hari di mana ia menampar Skyla karena mengira Skyla telah mendorong Zeanne dari tangga. Lama Xander termenung, selama ini ia memang tidak pernah melihat Skyla menindas Zeanne secara langsung. Ia hanya mendengar dari Tessa, dan beberapa orang lainnya, juga ia melihat dari reaksi Zeanne yang selalu tampak takut saat berada di sekitar Skyla. Jadi, apakah selama ini ia telah ditipu oleh Zeanne? Sisi rapuh Zeanne adalah sesuatu yang tidak dimiliki oleh Skyla, itulah sebabnya Xander lebih nyaman bersama Zeanne karena ia merasa wanita itu membutuhkannya, bukan dengan Skyla yang superior. Skyla bisa melakukan semuanya sendiri dan tidak membutuhkan laki-laki untuk mendukungnya. Sebelum bertunangan dengan Skyla, ia memang telah menjalin hubungan dengan Zeanne, tapi awalnya itu bukan cinta melainkan rasa iba. Ia hanya menyelamatkan Zeanne dari laki-laki yang mencoba melecehkannya, lalu kemudian hubungan mereka menjadi semakin dekat. Ia tidak menyangka sama sekali bahwa Zeanne adalah wanita licik yang akan melakukan segala cara termasuk mencelakai dirinya sendiri demi mendapatkan apa yang ia inginkan. Ponsel Xander berdering, itu adalah panggilan dari nomor ponsel Zeanne. "Xander, apakah kau sudah melihat yang ada di grup obrolan kampus kita?" "Ya, aku sudah melihatnya." "Xander, ayo bertemu. Aku akan menjelaskannya padamu." Xander awalnya tidak ingin Zeanne mengkhawatirkannya, jadi ia berbohong, tapi sekarnag ia rasa ia tidak perlu berbohong lagi. "Aku sedang dirawat di rumah sakit. Datang saja ke sini." "Kau dirawat di rumah sakit? Kenapa? Apa yang terjadi?" "Kau akan tahu nanti." "Baiklah, aku akan segera ke sana." Zeanne menutup panggilan itu. Ia segera keluar dari kamarnya dan mengunjungi rumah sakit. Setengah jam kemudian ia sampai di rumah sakit, dan pergi ke ruang rawat Xander. Pengawal Xander telah mengirimkan pesan padanya tentang di ruangan mana Xander berada. "Xander, apa yang terjadi dengan tanganmu?" Zeanne menatap Xander khawatir. "Aku mengalami insiden beberapa hari lalu." "Jadi, kau tidak pergi untuk urusan bisnis melainkan di rumah sakit?" "Ya, aku tidak ingin membuatmu khawatir." "Xander, kau seharusnya memberitahuku. Dengan begitu aku bisa menemanimu di rumah sakit." Mata Zeanne mulai basah, ia akan menunjukan pada Xander seberapa peduli ia pada wanita itu. "Orangtuaku tidak akan senang jika kau ada di sini, jadi lebih baik menghindari masalah." Zeanne membenci fakta ini, orangtua Xander pasti akan mengusirnya sebelum ia sempat menjenguk Xander. "Jadi, apa yang ingin kau jelaskan?" "Xander, aku minta maaf karena telah berbohong padamu. Aku melakukan semua itu karena aku sangat mencintaimu. Skyla tidak mau memutuskan pertunangan denganmu, jadi aku sengaja mencelakai diriku sendiri agar kau mengambil tindakan. Xander, aku sangat mencintaimu. Aku tidak tahan dengan orang-orang yang menilaiku sebagai selingkuhanmu padahal aku yang lebih dahulu bersamamu. Aku juga tidak tahan karena ada wanita lain yang menjadi tunanganmu. Maafkan aku, ini semua karena kecemburuanku. Aku seharusnya tidak begitu." Zeanne akhirnya menangis. Ia menggunakan kesedihannya untuk membuat Xander memaafkannya. Xander merasa bersalah pada Zeanne, karena dirinya yang tdiak bisa memberikan status yang jelas pada Zeanne hingga akhirnya Zeanne bertindak sendiri. "Di masa depan jangan melakukan hal seperti ini lagi. Aku tidak suka dimanipulasi oleh orang lain." Xander akan memaafkan Zeanne. Alasan Zeanne juga karena ketidakmampuannya memperjuangkan cinta mereka. "Baik, aku tidak akan mengulanginya lagi." Zeanne berkata dengan patuh. "Xander, apakah kau berpikir aku wanita yang jahat?" "Setiap orang pasti melakukan kesalahan, Zeanne. Lupakan apa yang sudah terjadi." Zeanne tidak puas dengan jawaban Xander. Seharusnya Xander mengatakan bahwa ia tidak jahat. Seharusnya Xanderlah yang menyalahkan dirinya karena membuatnya sampai mengambil tindakan sendiri. "Kau pasti kecewa padaku." "Aku kecewa karena kau menyakiti dirimu sendiri dan berbohong, tapi kau tidak perlu memikirkan ini karena aku sudah memaafkanmu." Zeanne diam, ia masih menunjukan wajah sedihnya. "Xander, apa yang harus aku lakukan sekarang? Skyla sengaja menyebarkan video itu di grup universitas kita, sekarang bagaimana aku akan pergi ke kampus." "Kau memfitnahnya, Zeanne. Skyla mengambil langkah itu untuk membersihkan dirinya. Jika kau tidak memulai, maka hal ini tidak akan terjadi." Xander tidak membela Zeanne. "Hadapi saja, tidak akan ada yang berani mencari masalah denganmu selama aku bersamamu." Sekali lagi Zeanne tidak puas dengan jawaban Xander, tapi ia tidak menyuarakan perasaannya dan hanya bisa mengikuti kata-kata Xander. tbc
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD