Arka mengetahui kedatangan sang istri di ruangan kerjanya. Ia membiarkan saja langkah kaki wanita itu mendekat ke arahnya. Dan, saat langkah itu berhenti di dekatnya duduk, Arka masih pura-pura diam. "Tuan?" Malika memanggil nama suaminya. Arka tetap tidak merespon. Lelaki itu masih menundukkan kepala di atas tangannya yang ia lipat di atas meja. Senyum terpatri di wajah Arka, saat sang istri kembali memanggil namanya. "Tuan?" Masih tak mendapatkan respon dari laki-laki di sampingnya. Tangan lembut itu terasa di kepala Arka, ketika Malika mencoba membelai rambutnya. Tak tahan karena sentuhan sang istri padanya, membuat lelaki itu langsung bergerak cepat dengan menarik tangan sang istri, dan mendudukkannya di atas pangkuan. "T—tuan, Anda pura-pura tertidur?" ucap Malika kaget. "M