Bukan Arka namanya kalau tidak mendapat apa yang dia mau. Pagi ini dia terbangun bersama Rhea dalam pelukannya. Setelah beberapa hari 'puasa', semalam dia menggempur sang istri habis-habisan. Ponselnya sengaja dia matikan agar tidak ada yang mengganggunya. "Morning, Princess." Arka masih memeluk posesif tubuh mungil Rhea. "Morning, Uncle," balas Rhea dengan suara yang sama-sama serak khas orang bangun tidur. "Jam berapa ini?" sambungnya. "Entahlah," jawab Arka sekenanya. Jangankan melihat jam, membuka mata saja dia malas. Mengucap salam karena dia merasa pergerakan tubuh Rhea dan rintihannya. "Uncle, lepas. Aku mau mandi lalu lihat Raka dulu," pinta Rhea yang mencoba melepas tangan kekar itu. Arka bergeming. "Uncle ...," rengek Rhea manja. Akhirnya Arka melepas tangannya dari san