Semua pasang mata semakin memerhatikan kericuhan yang diciptakan oleh mereka.
Terlebih lagi pada Ernest, yang tatapannya sudah gelap. Ia mungkin bisa bertindak apa saja, Rhea seharusnya menjaga sikap agar tidak jatuh dalam bahaya.
"Ernest, kau tahu? Berpisah denganmu, adalah keputusan paling aku syukuri sejauh ini. Setelah lepas dari jeratanmu itu, aku bertemu dengan suami yang jauh lebih baik!"
Rhea meluapkan kisahnya dengan tangis, tidak semerta-merta merasa lemah, namun sebaliknya.
Perjalanan hidupnya itu menegaskan perjuangan dan sudah yang lakukan sampai sejauh ini, sampai dititik yang mulai orang lain sadari.
"Tidak sekali pun mereka membuatku menangis, apalagi sampai ingin mengakhiri hidup." Tidak ragu, Rhea mengakui itu.
Berbanding jauh kala ia bersama Ernest.
Detik demi det
