"Alhamdulillah sah," ucap Gea yang terharu melihat pernikahan Gendis dengan Gama. Pada akhirnya, sang sahabat menemukan kembali tambatan hatinya. Gery pun ikut tersenyum lega melihat adik lelakinya menikah. Menertawakan diri sendiri karena dulu sempat menyukai Gendis. Gery menolehkan kepala pada sang istri. Lalu ia genggam tangan Gea dan mengecup punggung tangannya dalam. Gea menolehkan kepala, merasa bingung karena suaminya mendadak bersikap romantis di tempat umum seperti ini. "Kenapa, Mas?" tanya Gea karena Gery masih mencium punggung tangannya. Pria itu mengulas senyuman. "Andai dulu aku tidak menyukai Gendis, mungkin saat ini kita berdua juga tidak akan menikah." "Iya juga. Secara tidak langsung Gendis adalah perantara bagaimana dulu kita bisa menikah. Apa sekarang Mas betulan s