Oh, Hell..
Demi apa hari ini Ashar bener-bener seneng banget dong. Gimana mau nggak seneng, nggak usah nunggu sampai dua kali dua puluh empat jam, sang mamah yang subhanallah, baiknya, menikahkan dirinya dengan Vita secara sukarela.
Ya.. Dia yang rela, dia yang suka juga sih sebenernya kalau mau dijabarin kata suka-rela tersebut. Hehehe... Secara jadi punya pasangan.
Vita sih awalnya nolak-nolak yang menurut Ashar alay gitu, tapi dengan kekuatan memelas dan tidak ingin menahan malu karena anak perjakanya yang ternyata udah nggak perjaka itu mulai halu- kepanjangannya halusinasi, jadi dengan terpaksa mama cantik Ashar itu melancarkan cara jitu. Apalah daya Vita jika sang Ibu peri sudah bersujud dibawah ranjang rumah sakit yang ditempatinya untuk berbaring.
Dan, yeeee.. Ole.. Ole... Olee..
Vita dan Ashar resmi menjadi pasangan suami istri secara agama. Jangan ditanyain lagi deh, kenapa nggak langsung nikah negara, urusan itu gampang kata mamahnya. Yang penting halal dulu biar nggak buat dosa. Ntar cucunya dikatain cucu haram kan enggak enak dengernya, begitulah alibi sang ratu goyang. Eh, dugem.
Oh, My to the God, Om My God, lirih Vita dalam hati. Vita ingin menebas kepala Ashar Magrib. Entah dosa apa Vita dikehidupan masa lalu bisa bersuamikan laki-laki yang duduk disampingnya ini. Pasti dosanya amatlah besar, melebihi dosa Jendral Tiang Feng yang dikutuk menjadi Cu Phat Khai di serial Shun Go Khong.
"Sabar.." desah Vita menahan geram.
"Aku wis ora iso sabar, Rek. Jan wong iki, gusti Allah." Aku udah nggak bisa sabar. Orang ini beneran deh, ya Allah, gerutu Vita dalam bahasa jawa.
Plaakkk
Gatal sudah rasanya tangan Vita. Tidak dosakan, menyadarkan suami yang gila di dalam pesawat? Malah dapat pahala Vita menyelamatkan harga diri suaminya yang entah berada ditingkat mana. Dari pada Vita terjunin itu suaminya ke bawah, terus koid, jadi janda nanti dia. Belum juga sehari penuh nikahnya.
"Sakit Vita!" geram Ashar mengelus pipinya yang pasti memerah ditampar oleh sang istri.
Gila aja, belum apa-apa udah main kekerasan. KDRT nih, kekerasan dalam rumah tangga. Malam pertama aja belom terlaksana, udah main kekerasan aja, batin Ashar.
"Nggak usah gila deh lu Grib.. Di pesawat ini." kata Vita saat Ashar memandanginya dengan senyuman yang menurut Vita seperti orang gila.
Ahhh.... Akhirnya Gue nggak jomblo lagi Ya Allah.. Lumayanlah si Vita, nggak hamil tapi tetep dinikahin sama gue... Bik.. Gue nggak bawa pulang tunangan gue Bik.. Tapi Istri gue Bik.. Istri.. Mereka kalah deh sama gue..
"Dih, beneran gila nih orang." kata Vita lalu memejamkan matanya tak menghiraukan Ashar.
**
Sampai dirumahnya Ashar disambut oleh dua asisten rumah tangganya. Keduanya melongo takjub karena sang majikan yang membawa gadis cantik ke rumah. Belum tahu saja mereka, gadis yang mereka bukan lagi gadis.
Mereka berdua sama sekali tidak percaya, gadis yang menggunakan dress seperti kemeja kebesaran itu adalah tunangan yang sempat dikatakan oleh majikannya sebelum berangkat ke Surabaya.
"Den.." tegur Surti saat Ashar membawa masuk koper gadis yang tadi bersama majikannya itu ke kamar majikannya.
"Bik.. Kenalin, ini Vita, istri Saya." Ashar menekankan kata istri. Mau pamer gitu maksudnya dia.
"Apaaa?" keduanya lantas melongo, setelah menjerit, hampir tak percaya. Benar-benar melongo, keduanya, membuat Ashar terkekeh, tanda laki-laki itu puas membuat asistennya kaget.
"Tadinya tunangan Bik.. Cuman ada insiden yang buat kita malah dinikahin Mama. Bibik berdua tolong bantu Vita buat ke depannya ya."
"Magrib.."
"Ashar Vita.. Ashar!"
"Mag... Shar." Ashar melotot ke arah Vita. Membuat Vita akhirnya memanggil dengan Shar.
"Kita nggak sekamar kan?" tanya Vita curiga karena kopernya Ashar masukan ke dalam kamar laki-laki itu.
"Sekamarlah. Enak aja. Setelah gue cuman bisa dipanas-panasin sama Brandon. Akhirnya ntar malem gue bisa ngrasain sendiri. Bakal gue panasin balik itu bapak satu anak! Tenang aja, aku memuaskan kok." kata Ashar sebelum berlalu untuk mengambil air ke dapur.
"Brandon siapa Bik?" tanya Vita pada Surti.
"Temen Aden yang udah nikah Non." jawab Surti.
"Urusannya apa Bik sama Ashar, sama Brandon?" tanya Vita bingung.
"Den Brandon kalau ke sini suka manasin den Ashar sama yang lainnya dengan cerita ranjangnya sama istrinya Non. Temen Den Ashar itu udah nikah terus punya satu anak Den."
Mendengarkan dengan seksama ucapan Bik Surti, Vita manggut-manggut. Namun semenit kemudian alisnya mengerut tanda paham akan sesuatu. Antara paham atau justru Vita baru tersadar.
"Ashar MAGRRIIIIIB."