29

1359 Words

Uti meremas jari-jarinya. Ia benar-benar tidak tahu lagi harus melakukan apa. Tidak mungkin ia menggugurkan janin di dalam kandungannya, ia sama sekali tidak memiliki biaya untuk itu.  "Aarrgghh.. Kenapa sih harus kemakan rayuan cowok miskin itu, kenapa!" raung Uti di kamar kosnya. Ia tidak pernah menyangka akan jatuh pada laki-laki peraih beasiswa di kampusnya. Lagipula laki-laki itu datang setelah James pergi, ia pikir ia bisa mendapatkan pengganti yang tepat. Tapi apa yang dia dapat? Dia hanya mendapatkan orang tidak berguna. Rongsokan rusak yang tak mungkin melepaskannya dari kesengsaraan hidup. "Argg, kenapa harus ada kamu sih. Papa mu tidak akan bisa membuatku hidup enak. Tidak akan bisa membuat hidupmu juga enak, kenapa kamu harus ada diperutku sih!" hardik Uti sembari memukul per

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD