Boby menatap bosnya penuh iba, ingin memberikan keyakinan. “Masih, tentu saja masih ... perasaan istri Anda tidak perlu diragukan, bahkan saat Anda bersikap seperti orang lain saja Nona Sonya masih terima. Kalau saja Anda tidak merencanakan pernikahan bersama Lutvia, mungkin hingga detik ini dia tetap akan bersama Anda.” Ucapan Boby adalah sebuah tamparan halus, mengingatkan Zeron pada luka yang ia torehkan. Zeron mengerti, dan dia juga pahami. Dia ingat itu semua, setiap detailnya. Bahkan saat di mana Sonya terlihat hancur, mata berair, saat menemukan dirinya bersama Lutvia di apartemen, Zeron juga ingat. Kenangan itu kini terasa pahit, menusuk hatinya yang baru saja menemukan kembali perasaannya. Karena itulah, Zeron merasa agak pesimis. Sebagaimana yang dia ketahui, biasanya wanita

