Chapter 38. Panggung Sandiwara.

1575 Words

"Saya minta maaf ya, Mas Bagas, Pak Jaya? Saya terlalu gampang dipengaruhi orang." Sesil menangis sedih. Ia berusaha menampilkan air muka penuh penyesalan. Setelah bertatap muka secara langsung dengan Bagas, Sesil memang langsung berubah pikiran. Tadinya ia berencana akan berakting sedih dan meminta maaf saja agar tidak di penjara. Setelahnya urusannya di desa ini selesai. Namun ia mengurungkan niatnya setelah melihat kerupawanan seorang Bagas Antareja. Ditambah dengan mata kepala sendiri ia menyaksikan kebun-kebun teh Bagas yang terhampar luas sepanjang jalan, fixed Sesil bertekad tidak akan melepaskan kesempatan menjadi istri sultan di desa ini. Tekadnya itu diperkuat oleh pernyataan ayahnya yang mengatakan bahwa kebun teh Bagas jauh lebih luas lagi di Bandung sana. Dulu Sesil mengi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD