Sembari berkendara Bagas berkali-kali melirik Lara. Tumben Lara tersenyum-senyum di dalam mobil. Air mukanya juga semringah. Samar ada air mata yang membayangi kedua bola matanya. Ada apa ini? Mengapa Lara tampak sangat berbahagia sekaligus terharu? Oh ya, tadi ada yang menelepon Lara. Lara mengaku kalau orang yang menelepon itu adalah ibunya. Tapi rasanya mustahil. Masa menerima telepon dari ibu bahagianya seperti dari pacar? "Siapa yang meneleponmu tadi?" tanya Bagas penasaran. "Ibu, Mas," sahut Lara singkat. Ia sudah tidak sabar ingin cepat sampai di rumah. "Ibu? Kalau cuma Ibu, mengapa kamu terlihat senang sekali?" "Karena Ibu bilang, ia sudah membuatkan jamu penguat kandungan untuk saya." Lara kembali tersenyum. Ia bahagia sekali karena sang ibu mulai memperhatikannya. Pasti kare