Aku dan Mas Adim tersenyum lebar menatap rumah bercat putih dengan kombinasi warna hijau daun, yang masih tampak sama dari terakhir kali kami melihatnya kurang lebih delapan tahun lalu. Rumah yang menjadi salah satu saksi awal ‘kedekatanku’ dan Mas Adim, juga pemilik rumah yang sangat hangat menyambut kedatangan kami yang tak terduga dan sama sekali tak direncanakan. Ya, saat ini aku dan Mas Adim sedang berada di depan rumah Pak Suroso dan Bu Parti, pasangan suami istri yang dulu pernah dengan hangatnya merawat kami, orang asing yang kebetulan lewat dan terjebak hujan. Rasanya baru kemarin sore kami menggigil kedinginan menunggu hujan reda di teras rumah, tapi nyatanya hampir satu dasawarsa. Waktu sangat cepat berlalu ya? “Mas, kayakya udah di warung,” ujarku ketika melihat rumah di
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books