74. Menyusul

1143 Words

“Airin?” Gadis yang disebut namanya itu langsung menubruk tubuh pria di depannya. Sontak saja Arkan memeluknya. Dia sangat merindukan pria itu, pun dengan Arkan. “Kenapa kamu ada di sini?” tanya Arkan sembari menciumi puncak kepalanya. “Om gak tau betapa aku cemas banget dengar kabar Om sejak kemarin. Aku gak bisa diam saja di sana, sementara om di sini sedang tertimpa musibah.” Airin mendongak menatap wajah suaminya dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Arkan yang terenyuh dengan raut gadis itu, langsung melumat bibirnya penuh gairah. Ciuman mereka semakin intens. Arkan menutup pintu di belakangnya, kemudian Airin menggandeng tangan Arkan masuk ke dalam kamar tamu yang pernah dihuninya di sini beberapa waktu lalu. Tiba di kamar keduanya kembali berciuman, jemari tangan Airin mem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD