“Lo kenal dia, Kan?” tanya Gaston saat Arkan meminta temannya itu untuk memberi waktu bebas pada Airin. “Ya, nanti gue ceritain. Untuk sekarang kasih dia free, gue mau ngobrol sebentar sebelum gue balik pulang. Oke?!” Gaston tidak bisa menolak permintaan Arkan, karena pria itu adalah sahabatnya ditambah Arkan juga memiliki sebagian besar saham di cafenya. Lalu di sinilah mereka duduk saling berhadapan di sudut ruangan yang pencahayaannya sedikit remang. Arkantara Auriga, pantas saja Airin tidak mengenali pria itu. Airin hanya tahu nama belakangnya, bukan nama lengkapnya. Dia juga sama sekali tidak mencari tahu siapa pria itu sebenarnya dulu dan sampai saat ini. “Apa kabar kamu?” tanya Arkan memulai obrolan mereka. “Aku baik. Om apa kabar? Sudah menikah dengan ....” Arkan mengan